Cara Mengatur Stress Saat Sedang Wabah Covid-19

Cara Mengatur Stress Saat Sedang Wabah Covid-19

Stress sebagai sisi proses dari penyesuaian pada masalah atau peralihan yang terjadi dalam hidup. Stress bisa ditemui di beberapa tempat, baik itu di dalam rumah, tempat kerja, sekitar lingkungan, dan lain-lain dan bisa berwujud kecil, sedang, atau besar. Maka dari itu, stress tidak bisa dijauhi dan memiliki sifat dasar netral. Sekarang ini, sebagian orang dapat terserang stress saat wabah. Ingat siapa saja bisa alami stress dimana saja, dan kapan saja, stress harus bisa ditemui dengan beberapa cara yang obyektif, realitas, dan seimbang.

Manusia bisa hadapi stress dengan 2 hasil yang lain: M bikin rugi atau enguntungkan. Stress menjadi hal yang memberikan keuntungan jika kita bisa lakukan penyesuaian secara baik pada pemicu stress. Ini akan mengakibatkan manusia jadi lebih kuat dan siap dalam hadapi persoalan atau peralihan yang hendak datang. Tetapi, stress menjadi hal yang bikin rugi jika tidak berhasil ditemui dan memunculkan masalah mental dan kesengsaraan.

Siapa Saja yang Rawan Terserang Penyakit Psikis?

Pada umumnya, ada banyak kelompok beberapa orang yang lebih rawan terserang penyakit psikis:

  1. Orang-orang yang sejak awal rentan terkena penyakit fisik, umumnya lebih rentan terkena penyakit mental.
  2. Anak-anak yang terkena stressor atau penyebab stress mungkin menerima gangguan mental pada saat itu juga masa mendatang.
  3. Lansia dengan kemampuan menghadapi perubahan yang semakin lama semakin berkurang.

Dalam periode wabah seperti sekarang ini, ada banyak barisan seseorang yang rawan terserang penyakit mental. Ini karena dalam periode wabah ini, hal yang ditemui sebagai suatu hal yang tidak berwujud serta lebih susah dibayangkan. Barisan orang itu ialah: https://www.asynx-planetarium.com/

  1. Orang yang tengah terpapar.
  2. Keluarga serta lingkungan dari orang yang terpapar.
  3. Orang yang melayani serta melakukan perawatan bagi pasien yang terpapar.
  4. Orang yang harus menghadapi banyak orang sehingga lebih mungkin untuk terpapar.

Kapan Harus Check Kesehatan Jiwa Saat Stress?

Pada umumnya, ada tiga persyaratan untuk seorang untuk selekasnya lakukan pengecekan kesehatan jiwa ke tenaga professional saat hadapi stress:

  1. Saat stress sudah menimbulkan gejala-gejala seperti menjadi paranoid, mudah khawatir dan cemas, susah untuk tidur, mudah terbawa emosi, dan lain-lain.
  2. Saat stress sudah menimbulkan penderitaan.
  3. Saat penderitaan tersebut sudah mempengaruhi kualitas hidupnya sehingga tidak dapat menjalankan kehidupan sehari-hari sebagaimana mestinya.

Jika ke-3 hal itu telah dirasakan pasien stress, karena itu peluang orang itu telah terhitung dalam kelompok ODGJ (Orang Dengan Masalah Jiwa). Tetapi, seorang yang sedang menanggung derita stress tidak harus menanti tiga persyaratan itu tercukupi untuk memperoleh support, tetapi bisa ditolong dengan bicara/sharing dengan keluarga, rekan, dan komune yang dituruti.

Baca Selengkapnya, Fakta – Fakta Tentang Gangguan Jiwa

Menangani Stress saat Wabah

Ingat pada periode wabah banyak peralihan dan penekanan yang muncul dengan cepat, jadi tidak tutup peluang untuk seorang untuk alami stress. Sebagai contoh, orangtua yang alami stress karena peralihan style belajar anak yang perlu bersekolah di dalam rumah selama saat wabah.

Secara umum, terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stress:

  1. Buat sudut pandang yang kebalik, dari negative thinking ke positive thinking.

Kita bisa mengganti langkah sudut pandang kita pada hal yang negatif jadi hal yang positif. Sebagai contoh, jika saat sebelum periode wabah kita jarang-jarang bergabung dengan keluarga kita, sepanjang wabah kita dapat dekat dan berhubungan lebih intensif dengan keluarga kita. Contoh yang lain, selama saat wabah kita jadi lebih perhatian pada kesehatan dan kebersihan kita dan keluarga. Dengan membuat sudut pandang semacam ini, kita sudah mengganti stress yang sebelumnya berpengaruh negatif jadi suatu hal yang positif.

  1. Mencari support dari keluarga dan rekan.

Bicara dengan rekan dan keluarga menjadi poin penting saat pada keadaan stress. Dengan berbicara, selainnya kita bisa meluapkan isi hati pada persoalan yang sedang ditemui, dapat dekatkan jalinan sama orang itu.

  1. Saring info yang kurang baik.

Dengan makin gampang dan terbukanya akses untuk memperoleh info, kita perlu memfilter info apa yang seharusnya kita terima. Ini karena jika ada info jelek yang masuk ke pemikiran kita, maka membuat pemikiran terpusat pada beberapa informasi jelek itu yang mengakibatkan orang jadi lebih susah untuk hadapi stress.

  1. Tidak boleh takut akan stress dan peralihan.

Stress akan ada sendirinya, dimana saja, dan kapan saja. Maka dari itu, tidak boleh takut akan stress dan peralihan atau permasalahan yang bisa memacu stress. Buat sudut pandang yang obyektif, seimbang, dan logis dalam menangani persoalan dan peralihan yang hendak terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *