Jakarta – Asfiksia ialah keadaan saat badan tidak memperoleh supply oksigen yang cukup. Saat bernapas, kamu mengisap oksigen yang selanjutnya dari paru-paru, oksigen itu akan dialokasikan ke darah lalu sampai ke jaringan.
Saat menarik napas, oksigen akan masuk ke paru-paru lewat mulut dan hidung. Seterusnya, oksigen masuk ke pembuluh darah kecil atau kapiler dan dibawa oleh sel darah merah ke arah jantung untuk ditebarkan ke semua badan. Jika proses ini terusik, terjadi keadaan yang disebutkan asfiksia.
Di kumpulan sel tubuh, beberapa sel jaringan akan memakai oksigen untuk hasilkan energi. Nach, tiap masalah di proses mengisap oksigen atau keluarkan karbon dioksida bisa membuat kamu alami asfiksia. Yok, cari info bukti penting berkenaan asfiksia di sini!
Bukti Berkenaan Asfiksia
Ada banyak bukti penting yang harus dipahami berkaitan asfiksia menurutĀ https://www.asynx-planetarium.com/, yakni:
1. Penyumbatan pada aliran napas
Asfiksia dapat muncul karena penyumbatan pada aliran napas yang karena oleh beberapa hal. Misalnya dimulai dari cidera, mengisap bahan kimia, atau sumbatan pada aliran napas. Beberapa pemicu napas sesak yang lebih detil mencakup asma, tercekik, ada object asing yang terbelit di anafilaksis, dan kerongkongan.
Anafilaksis ialah reaksi alergi kronis saat mekanisme ketahanan tubuh melepas bahan kimia yang mengakibatkan badan alami syok. Proses ini bisa mengakibatkan aliran udara menyempit dan bisa mengakibatkan kerongkongan membesar. Tanpa perawatan genting, seorang bisa alami sesak napas.
2. Keracunan karbon monoksida dapat mengakibatkan asfiksia
Mengisap karbon monoksida bisa membuat karbon monoksida bersatu dengan sel darah merah. Ini bisa melumpuhkan sel darah merah, hingga hilangkan kekuatannya untuk bawa oksigen. Jika itu terjadi, bisa menyebabkan beberapa sel di organ penting mati.
3. Bayi baru lahir dapat alami asfiksia
Saat otak bayi dan organ lain tidak memperoleh cukup oksigen dan gizi saat sebelum, sepanjang, atau sesudah lahir, bayi dapat alami asfiksia. Tanpa oksigen dan gizi, sel tidak bisa bekerja dengan baik. Produk sampah (asam) bisa menimbun di mengakibatkan kerusakan dan sel.
4. Dapat mengakibatkan ketidakberhasilan organ
Asfiksia bisa mengakibatkan ketidakberhasilan organ-organ dalam badan. Misalkan seperti tanggapan kardiovaskular pada asfiksia mengikutsertakan redistribusi curahan jantung untuk menjaga pengangkutan oksigen ke organ penting. Misalya seperti kelenjar adrenal, jantung, dan otak, dengan mempertaruhkan organ lain seperti usus, kulit, dan ginjal. Mengakibatkan, usus, ginjal, dan kulit akan alami kompleksitas dan pengurangan peranan vitalnya.
5. Keadaan epilepsi dapat memacu asfiksia
Epilepsi bisa mengakibatkan asfiksia. Saat kejang epilepsi terjadi, ini bisa membuat pernafasan mendadak stop dan turunkan kandungan oksigen pada tubuh ke tingkat yang memberikan ancaman jiwa. Sepanjang kejang, badan bergerak sebegitu rupa, hingga jalan napas tertutup yang sudah tentu membuat kamu tidak dapat membagikan oksigen seperti mestinya.
6. Dapat karena karena alergi makanan
Tanda-tanda alergi camilan tidak terbatas pada masalah pencernaan atau kulit. Permasalahan bisa juga membuat seorang alami asfiksia, sebagai akibatnya karena anafilaksis.
Bila kamu alami alergi makanan, cepatlah stop konsumsi makanan yang diperhitungkan mengakibatkan reaksi. Selanjutnya, cepatlah mencari kontribusi klinis untuk memperoleh pengatasan yang tepat.
Selainnya beberapa keadaan di atas, asfiksia bisa juga disebabkan karena keadaan klinis tertentu, misalkan penyakit atau masalah pada aliran pernafasan, seperti bronkitis akut, emfisema, atau tumor yang menghalangi jalan napas.
Apa saja pemicunya, asfiksia sebagai keadaan yang perlu dicurigai dan perlu selekasnya diatasi oleh dokter. Jika Anda menyaksikan seorang alami asfiksia, selekasnya membawa orang itu ke IGD paling dekat untuk memperoleh pengatasan.